Jl. Malaka 1 , Jakarta Timur 13870
0852 3235 0384
CholeFlow Therapy – Terapi Empedu

terapi yang membantu mengembalikan kelancaran aliran empedu, menurunkan tekanan intraduktal, keluhan kolik bilier - fokus pada pergerakan dinamis empedu melalui saluran bilier

Batu Empedu

Langkah lanjut yang biasa disarankan

  • Dokter bisa minta MRCP (Magnetic Resonance Cholangiopancreatography) — kadang sudah termasuk di MRI kamu — untuk memastikan apakah benar ada batu, sumbatan, atau massa yang menekan saluran.
  • Jika ada sumbatan atau batu, biasanya dilakukan tindakan seperti ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography) untuk mengambil batu atau melepaskan sumbatan.
  • Lesi di hati perlu dianalisis lebih lanjut (misalnya lewat kontras MRI, atau tes darah fungsi hati/AFP) untuk memastikan sifatnya.

Meskipun kantong empedu sudah diangkat, masih bisa muncul batu empedu di kemudian hari.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan:

  1. Sisa batu empedu di saluran empedu utama (CBD stones / batu residu)
    Saat operasi, bisa saja ada batu kecil yang tidak sempat terangkat dan tertinggal di saluran empedu.
  2. Terbentuk batu baru di saluran empedu (batu rekuren)
    Setelah kantong empedu diangkat, dalam waktu tertentu tubuh masih bisa membentuk batu baru di saluran empedu.
  3. Masih ada sisa saluran bekas kantong empedu (ductus cysticus stump)
    Kadang sebagian kecil saluran bekas kantong empedu masih tersisa, dan di bagian itu bisa terbentuk batu atau penumpukan lendir.
  4. Ada Tekanan dari luar saluran empedu. 

tekanan dari organ atau massa (benjolan) di sekitar saluran empedu, contohnya:Benjolan di hati (tumor, kista, abses)Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar hati/pankreasPeradangan atau tumor di pankreas bagian kepalaJaringan parut (fibrosis) bekas operasi atau infeksi

Saluran Batu Empedu :

  1. CHD (Common Hepatic Duct)
    Merupakan saluran empedu utama dari hati, tempat aliran empedu dari bagian hati kanan dan kiri bergabung menjadi satu.
  2. CBD (Common Bile Duct)
    Setelah CHD bergabung dengan saluran dari kantong empedu (ductus cysticus), terbentuklah CBD atau saluran empedu utama (ductus koledokus).
    Saluran ini berfungsi membawa empedu dari hati menuju ke usus dua belas jari (duodenum) untuk membantu proses pencernaan lemak.

Sebagai terapi pendamping pengobatan medis, dapat dilakukan terapi fisiologis khusus empedu terarah untuk membantu memulihkan fungsi sistem bilier, yang meliputi kantung empedu (vesica fellea) serta saluran empedu intrahepatik dan ekstrahepatik, termasuk ductus hepaticus communis dan ductus choledochus.

Pendekatan ini bertujuan untuk menormalkan aliran empedu, mengurangi tekanan (pressure) intraduktal, serta memperbaiki tonus otot polos saluran empedu dan sfingter Oddi, sehingga rasa nyeri kolik bilier dapat berkurang bahkan menghilang dalam waktu relatif singkat.

Dengan stabilnya tekanan pada sistem bilier, risiko terjadinya inflamasi kronis dan pembentukan batu empedu rekuren (cholelithiasis rekuren) dapat diminimalkan, baik pada kanalikulus empedu maupun kantung empedu itu sendiri.

Terapi fisiologis ini juga dapat dilakukan secara daring (online) di bawah panduan tenaga profesional, dengan syarat dan ketentuan tertentu. Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi awal, silakan menghubungi kontak WhatsApp yang tertera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *